بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
Saya memohon kepada Allah Yang Maha Pemurah,Tuhan ‘Arsy yang agung agar memeliharamu di dunia dan akhirat, menjadikanmu diberkahi di manapun berada, menjadikanmu bersyukur saat diberi nikmat, bersabar ketika ditimpa musibah, dan meminta ampun jika berbuat dosa. Tiga hal terakhir yang telah disebutkan di atas adalah kunci kebahagiaan.
Tulisan ini saya rangkum dari ceramah ustadzuna Ahmad Zainuddin hafidhzohullah pada masjid imam syaifi'i Banjarmasin, kajian ini berisi tentang penjelasan bahwa tidak adanya ilmu "Kasyaf" yang dimaksud oleh banyak orang yaitu mengetahui sesuatu yang ghaib,mari kita simak penjelasannya pada artikel berikut ini.
Hal ini, atau keyakinan tentang "Ilmu Kasyaf" ini sangat berkaitan erat dengan Aqidah, dan perkara aqidah ini sangatlah penting bagi setiap muslim, karena aqidah merupakan podasi amal seseorang, dalilnya seperti QS Ibrohim : 24 :
اَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ اَصْلُهَا ثَابِتٌ وَّفَرْعُهَا فِى السَّمَاۤءِۙ
Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit.
Tafsiran Ibnu Abbas pada potongan ayat "كَلِمَةً طَيِّبَةً" (Kalimat Yang Baik) ialah kalimat لا إله إلا الله
Tema ini diangkat dikarenakan banyak orang - orang diluarsana yang aqidahnya mengalami penyimpangan, yaitu diantaranya seseorang dipercaya memiliki "Ilmu Kasyaf" yaitu mengetahui ilmu ghaib yang dimana ilmu ilmu ini biasanya di nisbatkan kepada orang orang soleh dikalangan mereka, dan katanya mereka sudah dibuka hijab pengelihatan nya oleh Allah ta'ala.
Dengan latar belakang hal ini maka dari itu Ustadz Ahmad Zainuddin ingin menjelaskan dan meluruskan penyimpangan penyimpangan yang banyak sekali orang meyakininya, dan sebagai salah satu asatidzah di wilayah Banjarmasin ini beliau merasa bertanggung jawab untuk meluruskan hal ini, karena ilmu yang dimiliki akan dipertanggung jawabkan nanti di akhirat, maka dari itu ustadz Ahmad berinisiatif untuk mengadakan kajian dengan Tema seperti ini.
Kita masuk pada pengertian "APA ITU GHOIB ?"
Apa Itu Ghoib ?
Al Ghoib (ٱلْغَيْب) adalah setiap yang tidak dipahami oleh akal dan tidak bisa dilihat oleh pengelihatan, dan hal goib ini dibagi lagi menjadi 2.
Hal Ghoib Tentang Allah Ta'ala
- Nama Nama Allah Yang Belum Kasih Tahu
Lihatlah do'a nya Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam :
ALLOOHUMMA INNI ‘ABDUK, IBNU ‘ABDIK, IBNU AMATIK, NAASHIYATII BIYADIK, MAADHIN FIYYA HUKMUK, ‘ADLUN FIYYA QODHOO-UK. AS-ALUKA BIKULLISMIN HUWA LAK, SAMMAYTA BIHI NAFSAK, AW ANZALTAHU FII KITAABIK, AW ‘ALLAMTAHU AHADAN MIN KHOLQIK, AWISTA’TSARTA BIHI FII ‘ILMIL GHOIBI ‘INDAK. AN TAJ’ALAL QUR’AANA ROBII’A QOLBII, WA NUURO SHODRII, WA JALAA-A HUZNII, WA DZAHAABA HAMMII.
Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku adalah hamba-Mu, anak hamba-Mu (Adam) dan anak hamba perempuan-Mu (Hawa). Ubun-ubunku di tangan-Mu, keputusan-Mu
berlaku padaku, ketentuan-Mu kepadaku pasti adil. Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu. Mohon jadikan Al-Qur’an sebagai penenteram hatiku, cahaya di dadaku, pelenyap duka, dan penghilang kesedihanku.
(HR. Ahmad, 1:391 dan 1:452, dari ‘Abdullah)
Perhatikan pada potongan do'a tersebut "Aku mohon kepada-Mu dengan setiap nama (baik) yang telah Engkau gunakan untuk diri-Mu, yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu."
Dari potongan do'a ini kita mengetahui bahwa ada nama nama Allah yang diajarkan kepada manusia, dan ada juga tidak diajarkan atau yang manusia tidak tahu (Ghoib).
- Kaifiat / Bagaimananya Allah Ta'ala
Kita tidak akan pernah bisa melihat atau mengetahui dzat nya Allah kecuali apa yang telah Allah kabarkan kepada kita melalui Al-Qur'an, sampai sampai Nabi Musa 'alaihissalam saja tidak sanggup melihat dzat nya Allah, seperti yang disebutkan dalam QS Al-A'raf : 143.
وَلَمَّا جَاۤءَ مُوْسٰى لِمِيْقَاتِنَا وَكَلَّمَهٗ رَبُّهٗۙ قَالَ رَبِّ اَرِنِيْٓ اَنْظُرْ اِلَيْكَۗ قَالَ لَنْ تَرٰىنِيْ وَلٰكِنِ انْظُرْ اِلَى الْجَبَلِ فَاِنِ اسْتَقَرَّ مَكَانَهٗ فَسَوْفَ تَرٰىنِيْۚ فَلَمَّا تَجَلّٰى رَبُّهٗ لِلْجَبَلِ جَعَلَهٗ دَكًّا وَّخَرَّ مُوْسٰى صَعِقًاۚ فَلَمَّآ اَفَاقَ قَالَ سُبْحٰنَكَ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاَنَا۠ اَوَّلُ الْمُؤْمِنِيْنَ
Dan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, “Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau.” (Allah) berfirman, “Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku.” Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, “Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman.”
Jadi dapat disimpulkan bahwa, dzat / seperti apanya Allah ghoib bagi kita.
Hal Ghoib Yang Berkaitan Dengan Makhluk Makhluk Allah
Hal ini dibagi menjadi 2 lagi :
- Pertama Hal yang haqiqi dan mutlaq hanya Allah Ta'ala yang mengetahui nya.
Hal ini berdasarkan firmanNya
قُلْ لَّا يَعْلَمُ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الْغَيْبَ اِلَّا اللّٰهُ ۗوَمَا يَشْعُرُوْنَ اَيَّانَ يُبْعَثُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” (An Naml:65)
عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ
(Allah) Yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata, Yang Mahabesar, Mahatinggi. (Ar Ra'd:9)
اِنَّ اللّٰهَ عِنْدَهٗ عِلْمُ السَّاعَةِۚ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَۚ وَيَعْلَمُ مَا فِى الْاَرْحَامِۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًاۗ وَمَا تَدْرِيْ نَفْسٌۢ بِاَيِّ اَرْضٍ تَمُوْتُۗ اِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal. (Luqman:34)
1. Hari kiamat
2. Turunnya hujan
3. Apa yang berada di dalam rahim
4. Apa yang dilakukan di hari esok
5. Tempat kematian
Hal ini berkesesuaian dengan hadist Nabi ﷺ :
عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ مَفَاتِيحُ الْغَيْبِ خَمْسٌ } إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ}
- Disisi Allah sematalah ilmu tentang kedatangan hari kiamat
- Dialah yang menurunkan air hujan
- Dia pula yang Maha Mengetahui apa yang ada di dalam rahim
- Jiwa tidaklah mengetahui apa yang terjadi esok
- Jiwa tidak mengetahui di bumi mana dia mati
- Kedua yaitu ada sebagian makhluk Allah yang mengetahuinya
Nabi Dan Rosul
Ada sebagian hal dan berita yang Allah wahyukan kepada Nabi dan Rosul, sehingga mereka mengetahui hal yang goib bagi kita semua (manusia biasa)
Manusia Biasa
Daftar Pustaka & Pendukung :
https://rumaysho.com/wp-content/uploads/2017/11/Buletin-Rumaysho-Al-Azhar-Wonosari-Edisi-17.pdf
https://carihadis.com/
https://litequran.net/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar