AUDIO BISA DIPUTAR DISINI :
Bahaya Riya dan Sum'ah
Setelah kita memahami tentang ikhlash dan juga faidah - faidah nya, maka kita harus menjaga ke-ikhlasan ini, karena ikhlash perlu perjuangan dan menjaga ke-ikhlashan juga perlu perjuangan yang lebih, maka segala penyakit penyakit, kotoran kotoran yang bisa menghancurkan ke-ikhlasan kita, atau mengotori ke-ikhlasan kita maka kita harus hindari.
Diantara penyakit yang paling berbahaya, yang bisa merusak ka-ikhlasan kita adalah 2 penyakit besar, yaitu "Riya dan 'Ujub" dan semacam dengan Riya adalah Sum'ah, jadi Riya Sum'ah dan 'Ujub, inilah 2 penyakit yang berbahaya, dan 2 penyakit ini bukan menimpa kepada orang orang yang tidak sholeh, yang tukang maksiat, tetapi justru 2 penyakit ini menyerang orang orang yang sholeh, yang memiliki kelebihan dengan amal sholeh, yang rajin bersedekah, yang raji sholat, yang rajin berdakwah, yang rajin ikut pengajian, nah justru mereka inilah yang rawan terkena penyakit "'Ujub dan Riya", karena kalau pelaku maksiat, apa yang mau dia Riya kan ?, apa yang mau dia 'ujubkan dari maksiat nya ?.
Yang pertama yang akan kita bahas adalah mengenai Riya dan Sum'ah, Apa maksudnya Riya dan Sum'ah ?
Riya diambil dari kata رؤيه yaitu melihat kemudian dijadikan menjadi fi'il muta'addi, yaitu memerlukan objek, 2 menjadi (Ro'a, yu ro'i, riya'an), yang artinya memperlihatkan, yang tadi artinya melihat menjadi memperlihatkan, jadi riya itu memperlihatkan amal sholeh kepada orang lain, dan kata kata riya didalam Al-Qur'an banyak, seperti firman Allah Ta'ala pada QS Al-Anfal:47 :
بَطَرًا وَّرِئَاۤءَ النَّاسِ
Yaitu yang keluar, seperti orang kafir yang keluar ketika berperang, dalam kondisi sombong dan riya, demikian pula kata Allah Ta'ala dalam QS Al-Baqarah:264 :
كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ
Seperti orang yang berinfaq karna riya, disini Allah menyebutkan dengan kata "Riya", demikian juga Allah Ta'ala sebutkan dalam fi'il mudhari dalam QS An-Nisa:142 :
يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ
Allah Ta'ala menyebutkan tentang orang orang munafiq yang mereka kalau sholat, mereka يُرَاۤءُوْنَ, mereka riya, demikian juga Allah Ta'ala berfirman dalam QS Al-Ma'un:5-6 :
الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَ
الَّذِيْنَ هُمْ يُرَاۤءُوْنَ
Celakalah mereka orang orang yang sholat yang mereka sholat sambil melakukan Riya, riya adalah memperlihatkan amalan mirip dengan Sum'ah.
Sum'ah artinya "Memperdengarkan Amalan" jadi kalau riya memperlihatkan amalan dia dengan pengelihatan, adapun sum'ah yaitu memperkenalkan / memperdengarkan amalan nya kepada orang lain, kata Nabi ﷺ :
مَنْ سَـمَّعَ النَّاسَ بِعَمَلِهِ سَـمَّعَ اللَّهُ بِهِ سَامِعَ خَلْقِهِ
"Barangsiapa yang sum’ah (ingin didengar) amalannya oleh manusia maka Allah akan memperdengarkannya kepada makhluknya yang mendengar ... (H.R. Ahmad 6220)
Bisa juga diartikan sbb :
Barangsiapa yang mendengarkan amalannya karna ingin dipuji, maka Allah akan bongkar niat buruknya tersebut, pada hari kiamat kelak.
Contoh seseorang dia bersedekah kemudian dia cerita, saya kemaren bersedekah disini, disana, ini namanya sum'ah, dia sholat malam terus dia ceritakan, saya sholat malam dan bangun jam sekian, dalam rangka untuk dipuji, ini disebut dengan "Sum'ah".
Dua hal ini adalah satu pembahasan / satu bab, yaitu sama sama ingin dipuji, agar orang tau amal yang dia lakukan, riya ini adalah dosa besar dan sangat berbahaya karna Rasulullah ﷺ menamakan nya dengan syirik, terkadang Rasulullah ﷺ menamakan nya dengan, الشرك الخفي (Syikrik yang samar), terkadang Rasulullah ﷺ menamakan nya dengan, شرك السرائر (Syirik yang tersembunyi).
Riya ini lebih berbahaya daripada fitnah Dajjal, kenapa bisa demikian ?,
Suatu hari para sahabat sedang bberkumpul dan sedang berbicara tentang dajjal dan fitnahnya yang sangat berbahaya di akhir zaman, yang bisa menurunkan hujan dari langit, bisa menumbuhkan tanaman yang sedang tandus, dan luar biasa kesaktian dajjal, maka Nabi ﷺ mengatakan :
ألا أخبركم بما هو أخوف عليكم عندي من المسيح الدجال
”Saya akan memberikan kabar kepada kalian tentang hal yang menakutkan daripada fitnah al-Masih Dajjal.
فقلنا بلى يا رسول الله
Kemudian kami menjawab:”iya wahai Rasulullah.”
فقال الشرك الخفي أن يقوم الرجل فيصلي فيزين صلاته لما يرى من نظر رجل. رواه ابن ماجه والبيهقي
Lalu Rasulullah menjelaskan:” Syirik yang samar (riya’ atau pamer) yaitu ketika seseorang shalat kemudian memperindah shalatnya karena sedang dilihat oleh orang lain.
(HR. Imam Turmudzi dan Imam Baihaqi).
Ini contoh syirik khofi, yaitu syirik yang tidak terlihat, seorang yang memandang orang ini menyangka dia ikhlash, tetapi Allah maha tahu, karena riya tersebut tersembunyi, tidak nampak, tetapi bahwasanya Allah tahu dia sedang riya, ini adalah syirik yang berbahaya dan bahayanya melebihi bahaya fitnah dajjal, kenapa lebih berbahaya dari fitnah dajjal ?
Kata para ulama fitnah dajjal hanya muncul di akhir zaman adapun riya muncul setiap saat, bisa menimpa siapa saja dan kapan saja, dan kita belum tentu mendapati fitnah dajjal di akhir zaman, mungkin kita meninggal sebelum dajjal muncul, tetapi kalau riya kita bisa menghadapi nya setiap saat.
Yang kedua, kalau fitnah Dajjal InsyaaAllaah orang be'iman maka bisa terhindar dari fitnah dajjal, tetapi kalau riya justru terkadang menyerang atau seringnya menyerang orang orang yang beriman, dan bahkan bisa jadi seseorang bisa tidak sadar bahwa dirinya berbuat riya, dia menyangka bahwasanya amal dia banyak, ternyata tidak ada nilai nya sama sekali, ini karena saking halusnya riya tersebut.
Perhatikan bagaimana buruk perumpama'an riya yang Allah Ta'ala sebutkan dalam Al-Qur'an Surah Al-Baqarah Ayat 264 :
كَالَّذِيْ يُنْفِقُ مَالَهٗ رِئَاۤءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۗ فَمَثَلُهٗ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَاَصَابَهٗ وَابِلٌ فَتَرَكَهٗ صَلْدًا ۗ لَا يَقْدِرُوْنَ عَلٰى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوْا
seperti orang yang menginfakkan hartanya karena ria (pamer) kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari akhir. Perumpamaannya (orang itu) seperti batu yang licin yang di atasnya ada debu, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, maka tinggallah batu itu licin lagi. Mereka tidak memperoleh sesuatu apa pun dari apa yang mereka kerjakan.
Ini merupakan perumpama'an yang luar biasa, Ibn Kastir menjelaskan, bahwasanya orang yang melakukan riya, pada hakikatnya adalah amalan dia tidak diterima, seperti batu yang tidak bisa menumbuhkan tanaman, kalau menumbuhkan tanaman membutuhkan tanah, tetapi orang kalau lihat dari luar, dia lihat batu tersebut ada tanah diatasnya, orang orang tidak menyangka bahwa ini adalah tanah yang subur mudah ditanami dengan tanaman, ternyata tidak, tanah itu hanya berada diatas batu yang halus, buktinya jika terkena hujan, maka hilanglah semua, pasir dan tanah tersebut, yang tersisa hanyalah batu yang tidak bisa menumbuhkan tanaman.
Maka demikianlah orang orang yang riya, dia menyangka bahwasanya amalan dia subur mudah menumbuhkan pahala, orangpun lihat seperti itu, ternyata KOSONG, tidak ada isinya sama sekali, dia terpedaya dan orang orangpun terpedaya, makanya bahanya nya riya.
Syirik yang samar, bisa jadi pelakunya tidak sadar demikian juga orang disekitarnya juga tidak sadar, menyangka dia orang sholeh, menyangka amalan nya banyak, menyangka pahalanya banyak, ternyata "seperti batu yang tidak bisa menumbuhkan tanaman".
Wallahu a'lam semoga bermanfaat
Pertemuan Sebelumnya : Ikhlash Akan Membersihkan Dan Membentengi Hati
Pertemuan Selanjutnya : Sebab Sebab Riya
Sumber dan Pendukung Artikel :
https://ujian.firanda.com/
https://umma.id/article/share/id/1002/247666
https://litequran.net
http://berbagihadits.blogspot.com/2015/11/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html
https://dictation.io/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar