Ustadz-ustadz yang dibenci karena mendakwahkan Tauhid, Mengingkari Bi'dah dan Kesyirikan

 

Bismillah,
BERIKUT adalah sebagian (masih banyak lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu ). Selama Berpegang teguh kepada Al-Quran dan sunnah dengan pemahaman salafush shaleh itu wajibbb kita ambil ilmunya.

Bedakan dan pahami hizby dengan mengikuti kebenaran diatas manhaj yang benar. Bedakan mana yang mau menerima kritikan dan masukan mana yang selalu membenarkan kebathilan.

Ustadz-ustadz salafi yang bisa dijadikan rujukan dalam beragama, silahkan ambil ilmu dari mereka-mereka hafidzhahumullahu ta’ala ini.

Mereka selalu difitnah Julukan "WAHABI" karena mereka para pembela Sunnah nabi Muhammad shollallahu alaihi wa sallam.

Silahkan ambil ilmu sebanyak-banyaknya dari para asatidz sunnah kita dibawah ini selagi masih berikan umur, karena mereka senantiasa berada di atas manhaj yang benar. Mereka saling merekomendasikan satu sama lain dan sama-sama bertujuan satu, yakni mengajarkan bagaimana beragama yang benar sesuai manhaj salafush sholih.

Adapun perselisihan yang terjadi di antara mereka adalah hal yang lumrah terjadi sebagaimana para ulama juga ada yang berselisih.

Mereka tidaklah didanai oleh Amerika ataupun ISIS, mereka bukanlah teroris. Hanya Mereka dibenci Ahlu bid'ah dan Syiah selalu difitnah karena mengajarkan kemurnian ajaran islam ingin mengajarkan agama dan kebaikan di tanah air kita tercinta ini.

Terserahlah menyebut mereka wahabi, salafi, sesat. Akan tetapi silahkan tabayyun terlebih dahulu, silahkan lihat video ceramah-ceramahnya dengarkan kajian fullnya bukan potongan yang dibuat oknum, dengarkan dengan hati yang bersih. Anda akan menilainya sendiri.

Barokallahu fikum
silahkan di share

Mereka berpegang teguh dengan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala hal baik aqidah, ibadah, akhlak, dan mu’amalah.

Mereka menfokuskan dakwahnya sebagaimana dakwahnya para Nabi yaitu mengajak kepada TAUHID yang murni dan membantah segala bentuk KESYIRIKAN.

Mereka mengajak untuk kembali kepada Kitabullah dan sunnah Rasulullah menurut pemahaman salaf dalam segala hal, terutama di kala berbeda pendapat.

Mereka tidak mengajak kepada golongan, kelompok, ormas, person/figur. Namun hanya mengajak untuk mengikuti Nabi yang mulia.

Mereka senantiasa berdalil dan tidak keluar dari firman Allah dan sabda Rasulullah serta aqwal (ucapan) para ulama salaf.

Mereka mengajak untuk menghormati dan memuliakan para sahabat, tabi'in dan ulama tabi'ut tabi'in, termasuk para imam madzhab yang empat. Namun dia tdk fanatik dengan salah satu dari mereka.

Mereka tidak mengajak untuk melakukan pencelaan terhadap penguasa kaum muslimin, menghujat, mendiskreditkan dan melepaskan ketaatan kepada penguasa kaum muslimin dalam hal yang ma'ruf.

Mereka tidak mudah menvonis kafir, bid'ah dan sesat kepada person tertentu secara spesifik. Karena salafi berhati-hati di dalam menvonis dan menghukumi seseorang, yaitu harus dengan ilmu,iqomaul hujjah (menegakkan hujjah dahulu) dan izalatul mawani' (menyingkarkan penghalang2).

" Bedakan antara menjelaskan sebuah hukum perbuatan dengan perilaku perbuatan."

Dalam hal ibadah dan fiqh lebih berpegang dengan hadits Nabi yang shahih dibandingkan pendapat ulama yang menyelisihi hadits yang shahih. Serta dia menjauhi bid'ah dan perkara2 baru yang diada2kan di dalam urusan agama.

Mereka memiliki akhlaq yang baik, ucapan yang hikmah dan ilmiah.

Mereka Tegas dalam menyampaikan ilmu, Jika Haram jelaskan Haram, jika Halal Jelaskan Halal yakni berdasarkan Hadist Nabi bukan dengan perasaan bukan menurut pendapatnya sendiri
dan masih banyak lagi lainnya...

Hati-hati Mengambil Sumber Ilmu diakhir zaman ini banyak syubhat ( Kerancuan ) disekitar kita.

Ingatlah prinsip apapun yang terjadi sudah ditanggung guru, harus ditinggalkan. Jika dia jelas menyimpang, membela kekufuran, menyebarkan syubhat , Menyebarkan amaliah Bid'ah, Menghalalkan dengan retorika bahasa yang sejuk seolah itu kebenaran padahal menyesatkan umat , Jangan lagi dijadikan referensi dalam ilmu agama, Jangan Taklid buta diatas kesalahan tapi taklidlah diatas kebenaran.

Muhammad biin Sirin – ulama tabi’in muridnya Anas bin Malik – mengingatkan,

إن هذا العلم دين فانظروا عمن تأخذون دينكم

Ilmu adalah bagian dari agama, karena itu perhatikan, dari mana kalian mengambil agama kalian. (Siyar A’lam an-Nubala’, 4/606)

(Teks Arab, Diambil dari website : https://ucapansalaf.com/category/2-para-salafus-soleh/muhammad-bin-sirin/)


Ingat ustadz yang bermanhaj salaf bukan berarti pemegang kunci surga, bukan jaminan masuk syurga tapi dengan pemahaman salafush shaleh inilah jalan kita untuk menuju syurga. Karena salafush sholeh ( 3 Generasi Terbaik umat yang wajib kita ikuti..sahabat, tabi'in, tabiut at tabiin ).

Pelajarannya yang bisa diambil :

Jangan sampai salah pilih guru dalam belajar agama,.

Jangan mudah terpesona dengan kecerdasan, hafalan, ilmu dan segala macamnya sampai ia benar-benar terbukti berada di atas Aqidah dan manhaj yg benar.
Ustadz fulan hafal kitab ini dan itu, tahu nomer urut hadits dan sebagainya.. Bukan jaminan.

Yang wajib diperhatikan bukanlah hanya hebatnya hafalan, tapi perhatikan juga pemahamannya, apakah sesuai dengan pemahaman para shahabat, tabi'in dan para ulama setelahnya atau tidak.

Ustadz bermanhaj salaf hafal Al -Quran dan Hadist tapi mereka dalam memahami Tafsir sesuai dengan pemahaman salafush shaleh.

Karena Nabi Shallallaahu Allaihi wa sallam ketika ditanya siapakah golongan yang selamat .

Dalam riwayat At-Tirmidzi, dari ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata,

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أُمَّتِي مَا أَتَى عَلَى بني إسرائيل حَذْوَ النَّعْلِ بِالنَّعْلِ، حَتَّى إِنْ كَانَ مِنْهُمْ مَنْ أَتَى أُمَّهُ عَلَانِيَةً لَكَانَ فِي أُمَّتِي مَنْ يَصْنَعُ ذَلِكَ، وَإِنَّ بني إسرائيل تَفَرَّقَتْ عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً، كُلُّهُمْ فِي النَّارِ إِلَّا مِلَّةً وَاحِدَةً ، قَالُوا: وَمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي

“Pasti akan datang kepada umatku, sesuatu yang telah datang pada bani Israil seperti sejajarnya sandal dengan sandal. Sehingga apabila di antara mereka (bani Israil) ada orang yang menggauli ibu kandungnya sendiri secara terang-terangan, maka pasti di antara umatku ada yang melakukan demikian. Sesungguhnya bani Israil terpecah menjadi tujuh puluh dua golongan dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka. kecuali satu golongan.”

Para sahabat bertanya, “Siapakah mereka, wahai Rasulullah?”

Beliau menjawab, “Mereka adalah golongan yang berjalan di atas jalan ditempuh oleh aku dan para sahabatku.” (HR. Tirmidzi no. 2641, dinilai hasan oleh Al-Albani)

(Hadist diatas diambil dari Website : https://muslim.or.id/46663-mendulang-faidah-dari-hadits-perpecahan-umat.html)

Walllahu A'lam Bissawab ,Wallahul Musta'an

Wallahu a'lam

Artikel atau Tulisan ini, saya ambil dan saya edit sedikit dari sumber :
https://www.facebook.com/groups/1518805718240811/permalink/3385806941540670/


Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

🔴 LIVE STREAMING RADIO RODJA

KAJIAN SINGKAT MEMOTIVASI

Recent Posts

Popular Posts

Pengelola Blog Abu Abdurrahman. Diberdayakan oleh Blogger.