KIAT-KIAT MELURUSKAN NIAT
Ustadz Ahmad Zainuddin Al Banjary
6 Rabi’ul Awal 1442H
Hadits Arbain no 1.
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Faidah Kajian
1. Hadits diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dalam kitab yang paling shahih yang pernah ditulis manusia.
2. Pelajaran 1. Hadits niat ini tergolong hadits ahad. (Hadits yang tidak terkumpul syarat mutawatir).
3. Yang diriwayatkan oleh seorang sahabat Nabi, diriwayatkan seorang Tabiin dan juga seorang Tabiut Tabiin dan seterusnya diriwayatkan oleh banyak orang.
4. Umar bin Khaththab meneruskan kepada Al Qomah bin Waqqash Al Laisy kepada Muhammad bin Ibrahim At Taimy, kemudian ke Yahya bin Said Al Tsairy.
5. Pelajaran 1, Metode Ahlussunnah Wal Jama’ah menjadikan hadits yang shahih sebagian sandaran hukum dalam perkara aqidah, apalagi dalam perkara Fadhailul A’mal.. (walaupun diriwayatkan oleh seorang sahabat).
Berbeda dengan Ahlul Kalam, yang tidak anggap hadits ahad dalam perkara Aqidah, mereka akan menimbulkan sangkaan. Seperti siksa kubur, sifat-sifat Allah.
6. Pelajaran 2, Para ulama sepakat akan sahihnya hadits ini.
7. Pelajaran 3, Para ulama, karena anggap hadits ini Agung maka mereka jadikan yang pertama dalam kitab mereka. Seperti Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Al Baghowi, Imam As Suyuti…
8. Hadits ini diawal penulisan kitab, Agar selalu menjaga hati dalam setiap perbuatan.
9. Pelajaran 4, Perkataan para ulama,
A. Imam Syafi’i : hadits ini sepertiga ilmu Islam dan masuk satu dari 70 Pintu ilmu fikih.
B. Ulama lain Pokok ajaran Islam ada 3: niat, Bid’ah, halal haram tentang syubhat.
10. Pelajaran 5. Makna dari amalan tergantung niat adalah ada 2.
A. Amalan terjadi karena niat
B. Amalan akan dianggap baik atau benar, rusak atau baik sesuai dengan niat.
11. Pelajaran 6, niat dalam ilmu fikih, maka ada beberapa makna
A. Membedakan ibadah dengan yang lain
B. Membedakan ibadah wajib dan Sunnah.
C. Membedakan antara adat kebiasaan dengan ibadah.
12. Pelajaran 7,dari sisi Aqidah maka fungsi niat adalah membedakan maksud dari amal.
13. Pelajaran 8, sinonim2 kata niat dalam Al-Qur’an dan hadits
A. Niat = Ikhlas
B. Niat = irodah, keinginan, qs Ali Imran ayat 152.
Niat = irodah, Qs Al Kahfi ayat 28.
C. Niat=Ibtigho =berkeinginan (Al Hadid ayat 27)
14. Pelajaran 9,kata niat dalam hadits ini, lebih condong kepada niat dalam penggunaan aqidah.
15. Pelajaran 10,yang dimaksud dengan amalan adalah seluruh amal (praktis maupun non praktis).
16. Pelajaran 11,
A. Umar bin Khaththab : tidak dianggap amal bila tidak ada niat, tidak ada pahala bila tidak ada niat
B. Yahya Ibnu Katsir, Sesunguhnya niat lebih dalam dari pada amal.
C. Sufyan Ats Tsaury, tidak ada yang paling sulit dijaga kecuali niat karena dia berubah-ubah.
D. Niat adalah urusan ahli ibadah, bukan ahli maksiat.
17. Pelajaran 12. Seseorang akan mendapatkan apa yang dia niatkan.
18. Pelajaran 13,pembagian amalan yang masuk ke dalamnya riya.
A. Apabila niat amalan 100% riya (dari awal sampai akhir) = hampir tidak ada yang mengerjakan dari orang muslim.
B. Riya masuk di tengah2 ibadah,
B1. Apabila awal ibadah tidak ada hubungan dengan akhir ibadah maka yang pertama diterima Allah, yang kedua tidak dapat pahala.
B1 1 = sedekah 50 ribu Ikhlas
B1 2 = sedekah lagi 59 ribu gak ikhlas
B2. Antar awal dengan akhir ibadah ada hubungan. Contoh wudhu (awal Ikhlas, akhir wudhu riya), maka dibagi 2.
B2.1 dia lawan, maka Allah maafkan
B2. 2 dia tenang dengan riya nya, maka batal amalannya.
C. Sudah selesai, baru masuk riya, maka amalan tidak batal akan tetapi ada dosa ujub.
19. Pelajaran 14. Hukum amalan bercampur dengan keinginan dunia.
Termasuk syirik asghar.
A. Haram,amalannya hangus,bila hanya untuk dunia qs Hud 15-16.
Misal sedekah 1 juta untuk dapat 1 Milyar.
Juga hadits ini, hijrah karena dunia…
Cari ilmu karena pingin dunia.
B. Beramal karena Allah dan ingin dunia secara bersamaan.
Misalnya wudhu Ikhlas karena akan sholat, dan supaya sejuk..
Ini hukumnya boleh.
Qs Ath Thalaq ayat 2-3.
فَاِذَا بَلَغْنَ اَجَلَهُنَّ فَاَمْسِكُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ اَوْ فَارِقُوْهُنَّ بِمَعْرُوْفٍ وَّاَشْهِدُوْا ذَوَيْ عَدْلٍ مِّنْكُمْ وَاَقِيْمُوا الشَّهَادَةَ لِلّٰهِ ۗذٰلِكُمْ يُوْعَظُ بِهٖ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِ ەۗ وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ
Maka apabila mereka telah mendekati akhir idahnya, maka rujuklah (kembali kepada) mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya,
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.
Amalan ini tidak batal kan pahala hanya kurangi pahala.
20. pelajaran 15, Niat adalah urusan hati. Misalnya baca niat sholat cukup di hati.
Karena niat adalah amalan hati dan tidak ada contoh dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
Semoga bermanfaat.
Disalin Dari : Catatankajian.net
https://catatankajian.net/tema/tematik/kiat-kiat-meluruskan-niat/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar